loading

Bank pembangunan daerah sebagai salah satu motor utama penggerak ekonomi daerah diyakini memiliki potensi besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aset dan penguatan struktur permodalan yang salah satunya melalui pendanaan dari sektor pasar modal. Namun demikian, peningkatan volume dan kompleksitas bisnis harus diimbangi dengan penguatan pengelolaan risiko kredit secara efektif, efisien dan terukur melalui pemanfaatan credit scoring . Hal tersebut mengemuka dalam Seminar Nasional 2019 yang bertajuk “Potensi Pertumbuhan Usaha Bank Pembangunan daerah (BPD) melalui Pasar Modal dan Manajemen Risiko Kredit berbasis Credit Scoring”. Acara tersebut digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan, PEFINDO Biro Kredit, PT Bursa Efek Indonesia dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah - ASBANDA di Bali 3 Oktober 2019 yang dihadiri BPD anggota ASBANDA se Indonesia.

Seminar tersebut dihadiri oleh Bapak Rohman Pamungkas, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara dan Bapak Iqbal Latanro Direktur Utama PT TASPEN (Persero) yang membawakan keynote speech sekaligus membuka acara. Seminar ini menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang seperti regulator, bursa efek, asosiasi dan pelaku usaha keuangan digital untuk bisa memberikan update perkembangan terkini secara lengkap disamping kesempatan saling bertukar informasi terkait potensi pengembangan usaha BPD melalui pasar modal dengan tetap mengedepankan prinsip prudential banking guna menjaga risiko kredit dan NPL, sekaligus menggali peluang perluasan usaha di sektor UKM.

BPD diyakini mampu memacu pertumbuhan melalui modernisasi proses dalam rangka peningkatan efisiensi dan kualitas layanan terlebih di era transformasi digital seperti saat ini.

Analisa kredit dengan memanfaatkan laporan perkreditan dan credit score akan meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan kredit serta menjaga kualitas aset kredit terlebih ditengah era transformasi digital layanan keuangan saat ini melalui pemanfaatan teknologi dan data.

Artikel Terbaru

...

Bapak Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit di Program SESPIBANK

Direktur Utama PEFINDO Credit Bureau Yohanes Arts Abimanyu (duduk di tengah) menjadi fasilitator pada Program SESPIBANK Angkatan 70 tahun 2019 yang diselenggarakan @Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) di Jakarta...

...

PEFINDO Biro Kredit dalam acara Rakornas Perbarindo 20 Februari 2019

Makin beragamnya produk dan kompleksitas usaha sektor Bank Perkreditan Rakyat, makin meningkat pula risiko yang dihadapi Bank Perkreditan Rakyat. Guna mendukung penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 13/POJK.03/2015 tentang...

...

Partisipasi PEFINDO Biro Kredit dalam Acara Musda Perbarindo Jabar VI 18 Februari 2019

Pefindo Credit Bureau yang diwakili oleh Direktur Utama Yohanes Arts Abimanyu berpartisipasi dengan memberikan paparan berjudul “Memperluas Peluang Bisnis melalui Pengelolaan Risiko” pada kegiatan Musyawarah Daerah...

...

Seminar Banker Association for Risk Management (BARA) Risk Forum

PEFINDO Biro Kredit yang diwakili oleh Agus Subekti, Head of Account Management (duduk no 6 dari kiri) menjadi narasumber pada seminar Banker Association for Risk Management (BARA) Risk Forum yang diselenggarakan di Batam 6-7 Desember 2018 dengan...

...

Peluncuran Logo Baru APPI

PEFINDO Biro Kredit hadir pada acara Pertemuan Anggota dan Apresiasi Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) sekaligus peluncuran logo baru APPI di Jakarta, 5 Desember 2018.

...

Korea Credit Bureau visited PEFINDO Biro Kredit

Korea Credit Bureau visited PEFINDO Biro Kredit on November 27-28 2018 for a discussion of recent development in credit bureau services in Indonesia...

widget