Optimisme masyarakat akan kembali pulihnya negeri seusai terjangan pandemi COVID-19 kini semakin terasa, terlebih semenjak diakuinya Indonesia sebagai satu dari sepuluh negara di dunia dengan penanganan pandemi tersukses. Keberhasilan pemerintah dalam menyelenggarakan program vaksinasi juga diiringi oleh angka positivity rate yang kian melandai. Hal ini tentunya memberikan dorongan kepada aspek perekonomian nasional untuk terus bertumbuh dan mencapai target setelah harus mengalami siklus penurunan.

Dalam rangka menjaga momentum percepatan pemulihan ekonomi dan stabilitas perbankan, Otoritas Jasa Keuangan memutuskan agar relaksasi restrukturisasi kredit perbankan diperpanjang hingga 31 Maret 2023. Program ini tentunya berjalan dengan kewaspadaan dan tanpa mengabaikan manajemen risiko untuk menjaga kualitas portfolio aset sehingga keberlangsungan usaha dapat dipastikan.

Kehadiran digitalisasi perbankan yang kini tengah menjadi tren juga telah memberikan dampak positif khususnya bagi penyaluran kredit dan potensi pertumbuhan kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setelah holding ultra mikro dibentuk oleh pemerintah.

Untuk mengetahui lebih lanjut, baca selengkapnya di Newsletter PEFINDO Biro Kredit Edisi 17 –  Oktober 2021 berikut ini.