Memasuki 2021, apa saja tantangan yang perlu dihadapi dan bagaimana peluang yang ada?

Vaksinasi yang baru dimulai menimbulkan harapan baru untuk pemulihan kegiatan masyarakat dan ekonomi. Namun prosesnya tidaklah instan dan mudah. Butuh waktu dan kerja keras agar periode transisi dapat dilalui sebelum pemulihan benar-benar terwujud.

Di sektor bisnis kredit dan pembiayaan, lemahnya permintaan dan daya beli masyarakat masih membayangi sebagian besar pelaku usaha dalam menyalurkan kredit. 

Meskipun demikian, Bank Indonesia mencatat saldo bersih tertimbang (SBT) yang mengindikasikan penyaluran kredit baru Januari 2021 sebesar 53,1% atau lebih tinggi dibandingkan dengan SBT Desember 2020 sebesar 42,8%. Kebutuhan pembiayaan korporasi terindikasi meningkat pada Q1 2021 dipicu oleh aktivitas operasional dimana SBT kebutuhan pembiayaan korporasi pada 3 bulan mendatang tercatat sebesar 17,1%. Sementara itu diprediksi terjadi peningkatan pembiayaan oleh rumah tangga pada 3 dan 6 bulan yang masih terbatas dan sebagian diajukan dalam bentuk kredit multiguna melalui Bank Umum. 

Peluang inilah yang perlu dimanfaatkan lembaga keuangan seoptimal mungkin dengan fokus kepada target pasar dan strategi efektif. Ditengah keterbatasan peluang, manajemen risiko menjadi kunci utama dalam eksekusi target guna mewujudkan tingkat pertumbuhan kredit, menjaga kualitas portofolio kredit dan mencegah kenaikan NPL.