Pandemi Covid-19 menyebabkan target pasar perkreditan diperkirakan tidak akan terpenuhi mengingat permintaan kredit yang turun. Diperlukan berbagai penyesuaian strategi dalam perencanaan kedepan agar tidak terperangkap dalam situasi ini.

Langkah strategis perlu diambil seluruh pihak dalam menyesuaikan diri dengan keadaan demi mendapatkan solusi terbaik. 
Pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan
telah mengeluarkan berbagai kebijakan countercyclical untuk menjaga stabilitas keuangan dan memastikan fungsi intermediasi lembaga jasa keuangan tetap dapat berjalan.

Lembaga Jasa Keuangan harus selalu memerhatikan manajemen risiko kredit untuk menjaga kelangsungan kegiatan usahanya.

Manajemen risiko kredit dapat dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan layanan IdBenchmarking sebagai bagian dari monitoring portofolio kredit. Dengan informasi yang didapat dari layanan ini, lembaga keuangan dapat mengetahui gambaran profil risiko industri saat ini dan mengukur kinerja portofolio dibandingkan dengan industri.

Dengan mengetahui gambaran kondisi industri dan pengukuran kinerja portofolio, peluang pengembangan usaha ke depan dapat diketahui dan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan tepat dan cermat.