Keberlangsungan penyaluran kredit sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Khususnya di Indonesia, penyaluran kredit masih didominasi sektor produktif dengan porsi sekitar 70%. Dengan demikian lembaga keuangan perbankan atau multifinance sangat berperan dalam aktivitas pembiayaan pertumbuhan ekonomi.
Disisi lain, lembaga keuangan perbankan dan multifinance adalah bisnis yang kerap menemukan masalah. Salah satunya yaitu permasalahan kredit macet atau Non Performing Loan (NPL). Untuk meminimalisir NPL dibutuhkan strategi dan kebijakan dari lembaga keuangan tersebut agar kualitas kreditnya bisa menjadi acuan kredibilitas lembaga keuangan tersebut.
Kualitas kredit terdiri atas lima kategori, dikenal dengan sebutan kolektibilitas. Kolektibilitas terbaik diberi angka 1 (Kredit Lancar). Kemudian berturut-turut kolektibilitas turun jadi kategori: 2 (Dalam Perhatian Khusus), 3 (Kurang Lancar), 4 (Diragukan) dan 5 (Macet). Kredit kolektibilitas 1 dan 2 dikategorikan sebagai kredit lancar. Sedangkan kredit dengan kolektibilitas 3 hingga 5 dikategorikan kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL).
Kriteria menempatkan suatu kredit pada suatu kolektibilitas cukup kompleks. Berdasarkan Peraturan OJK (POJK) No. 40 Tahun 2019, penilaian kolektibilitas kredit dilakukan dengan mengacu pada tiga faktor, yakni prospek usaha, kinerja debitur, dan kemampuan membayar. Pengaturan POJK ini telah mengadopsi standar akuntansi internasional (IFRS 9) yang ditranslasikan ke standar nasional via Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71.
Peran para pengambil keputusan lembaga keuangan atau kreditur dalam memberikan kredit menjadi penentu keberlangsungan kredit. Agar penyaluran kredit tersebut tidak menimbulkan masalah, kreditur harus mampu meminimalisir masalah. Umumnya masalah bersumber dari minimnya informasi calon debitur seperti data terkini dan profil risiko terkini, sehingga susah untuk mendalami profil dan mengambil keputusan berdasarkan tingkat kelayakan kredit.
Metode yang biasanya dipakai menggunakan analisis 5 C, yaitu Character, Capacity, Capital, Condition, Collateral. Salah satu cara mudah mengenali character (karakter) calon debitur adalah melalui credit score, yang disusun berdasarkan informasi perilaku pembayaran kewajiban yang dilakukan selama ini. Melalui pendalaman karakter secara cermat, dapat diketahui profil risiko seorang debitur sehingga kemungkinan gagal bayar dikemudian hari bisa dihindari.
Biro kredit mampu memberikan solusi atas kendala tersebut, melalui cakupan database yang luas dan terkini. Data yang dimiliki biro kredit tidak hanya berasal dari BI Checking dan SLIK OJK saja, namun juga dari sumber lain seperti lembaga keuangan Non Pelapor SLIK OJK, Lembaga Non Keuangan, retailer dan lembaga penyedia data lainnya. Dengan demikian kehadiran biro kredit dapat mengurangi asymmetric information sehingga keputusan dapat diambil secara cermat tanpa keraguan.
Credit Score atau Credit Rating adalah ukuran kelayakan kredit seseorang, berupa angka numerik yang dihitung secara algoritmis berdasarkan informasi yang ada di laporan perkreditan. Credit score digunakan untuk menentukan tingkat kelayakan kredit (credit worthiness) seseorang dan kemampuannya membay
Umumnya orang mengenal biro kredit sebagai “BI Checking Swasta†yang layanannya hanya digunakan oleh lembaga keuangan seperti bank atau multifinance dalam melakukan analisis permohonan kredit yang masuk.
Sesuai peraturan Bank Indonesia No. 15/1/PBI/2013 tentang Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP), dalam melakukan pengelolaan Data Kredit dan Data Lainnya, kami tidak diperbolehkan untuk mengubah Data Kredit dan/atau Data Lainnya yang kami peroleh dari dari Bank Indonesia, Lembaga Keuangan,
Dalam penyaluran kredit, perlu suatu kepastian pinjaman akan kembali dengan lancar. Untuk itu diperlukan analisis kredit awal yang komprehensif tentang calon debitur. Analisis dilakukan dengan menerapkan prinsip 5C yaitu: Character,..
If you are ready to start your own credit card, why not? Get many benefits by using credit card and be responsible to the billing. Some merchants even offer discounts for the CC owner, or even 0% interest if you shop online at certain e-Commerces...
Saatnya menangkap peluang bisnis dengan dukungan data kredit yang lebih lengkap dan akurat.