Banyak upaya orang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Bisa dengan menabung, berinvestasi atau memanfaatkan fasilitas kredit melalui pengajuan pinjaman. Saat ini sudah banyak barang yang ditawarkan dengan cara kredit atau mencicil. Hal tersebut didukung oleh kenyataan bahwa pengajuan pinjaman bagi masyarakat semakin hari kian dipermudah, apalagi dalam era digital seperti saat ini. Kini tidak perlu menanbung dalam jangka waktu tertentu guna memperoleh barang idaman. Berbagai lembaga keuangan berlomba-lomba menawarkan produk cicilan dengan bunga menarik kepada masyarakat.

Syaratnya pun dipermudah. Masyarakat tidak perlu lagi memenuhi ceklis persyaratan yang panjang dan menjalani prosedur rumit yang memakan waktu lama untuk melakukan pengajuan pinjaman. Calon debitur cukup menyiapkan dokumen pribadi seperti KTP, Kartu Keluarga, NPWP, dan slip gaji yang dapat diunggah secara online dan menunggu cairnya dana pinjaman dalam waktu relatif singkat.

Akan tetapi, calon debitur juga harus cermat dalam memilih lembaga keuangan dan kredit yang ditawarkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: kredibilitas lembaga keuangan, bunga yang ditawarkan dan jangka waktu pinjaman. Pilihlah lembaga keuangan yang kredibel, sesuaikan besarnya cicilan dan jangka waktu dengan kemampuan dan kebutuhan. Perlu juga perencanaan cash flow atau arus kas secara tepat agar nantinya pembayaran cicilan tidak memberatkan di kemudian hari. Dalam membangun usaha misalnya, modal menjadi persoalan yang krusial. Ketika seorang pelaku usaha butuh modal, melakukan pengajuan pinjaman adalah jalan pintas utama dari berbagai jalan yang seringkali dipilih untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Tentunya, pencarian pinjaman modal memerlukan pertimbangan yang matang. Dilansir dari trustvation.com, calon debitur harus terlebih dahulu memiliki pemahaman terhadap lembaga pinjaman modal. Dengan mengamati kualitas layanan, jumlah nasabah, atau jaringan di luar daerah, debitur dapat kemudian mengetahui legalitas dan kredibilitas yang dimiliki lembaga tersebut.

Perihal penting lainnya adalah untuk selalu menyesuaikan jumlah pinjaman dengan kebutuhan. Ketika mengajukan nominal pinjaman yang besar, beban yang harus ditanggung di kemudian juga semakin berat. Mengukur besar atau kecilnya usaha yang dibangun juga diperlukan untuk menentukan jumlah pinjaman yang akan diajukan. Poin penting lainnya sebelum melakukan pengajuan pinjaman adalah untuk senantiasa mengukur kemampuan dalam membayar cicilan. Dengan mengukur kemampuan mulai dari membayar cicilan pokok hingga tanggungan bunga, debitur dapat dengan lebih mudah menentukan nominal pinjaman yang dapat diambil dan sanggupi.

Bagi lembaga keuangan, maraknya pengajuan pinjaman yang masuk merupakan potensi bisnis yang harus digarap. Namun di sisi lain, lembaga keuangan tetap harus mengedepankan sisi pengelolaan risiko agar terhindar dari risiko gagal bayar. Analisa kredit tetap harus dijalankan secara konsisten dan akurat. Di era digital seperti saat ini, analisa kredit bahkan bisa juga dilakukan secara cepat dengan memanfaatkan teknologi dan data. Efisiensi pada sisi pengajuan pinjaman oleh masyarakat perlu diimbangi oleh dukungan infrastruktur dan sistem aplikasi yang mampu menunjang fungsi manajemen risiko secara efisien.