Survei perbankan oleh Bank Indonesia mengindikasikan pertumbuhan triwulanan (QtQ) kredit baru pada Q3-2020 meningkat dibandingkan periode sebelumnya yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar 50,6%, atau lebih baik dibandingkan -33,9% pada Q2-2020. 

Peningkatan pertumbuhan kredit baru terjadi pada seluruh jenis kredit, dengan peningkatan terbesar pada kredit modal kerja. Sementara pertumbuhan kredit investasi dan kredit konsumsi juga terindikasi mengalami perbaikan.

Bank Indonesia juga memprediksi pertumbuhan kredit baru pada Q4-2020 lebih tinggi dibandingkan Q3-2020. Pola seperti ini diperkirakan akan berlanjut di triwulan berikutnya seiring dengan kelonggaran PSBB dan efek dari paket stimulus kebijakan dari OJK, BI, dan Pemerintah.

Namun demikian, lembaga keuangan juga harus secara konsisten menerapkan manajemen risiko ketat dan prudent dalam menyalurkan fasilitas kredit atau pembiayaan. Potensi kenaikan NPL dan risiko kredit masih membayang-bayangi kinerja portfolio kredit. Analisa mendalam berbasis data historis dengan mempelajari situasi terkini secara cermat, mutlak dilakukan guna menjaga kinerja usaha dan keberlangsungan bisnis.