loading
Data Bank Dunia 2018 menunjukkan, kurang lebih 50% penduduk dewasa Indonesia dari jumlahnya sebesar 267,7 juta (Data Badan Pusat Statistik 2018) masih belum memiliki akses ke pembiayaan. Salah satu penyebabnya adalah belum adanya atau minimnya informasi perkreditan yang dimiliki, sehingga lembaga keuangan tidak memiliki informasi yang cukup untuk memberikan pembiayaan kepada penduduk kategori tersebut.

Dalam pengambilan keputusan, lembaga keuangan menggunakan berbagai informasi dalam melakukan analisa kredit. Biasanya menggunakan Data Kredit dan Credit Scoring. Namun kadangkala itu belum cukup karena minimnya informasi kredit yang tersedia bahkan ada yang belum memiliki informasi perkreditan.

Lembaga keuangan perlu menggunakan Alternative Scoring yang dibangun dari data-data alternatif lainnya guna mendukung pengambilan keputusan kredit khususnya bagi masyarakat yang belum memiliki atau yang minim data perkreditannya.

Di sisi lain, penggunaan Alternative Scoring dapat membuka potensi bisnis baru dan membantu pengambilan keputusan kredit dengan risiko terukur.

Lalu, apa perbedaan dari Credit Scoring dan Alternative Scoring?

Credit Scoring merupakan suatu skor yang dibangun dari data-data perkreditan sedangkan Alternative Scoring dibangun dari data-data non kredit.

Credit Scoring menggambarkan kelayakan kredit debitur terutama bagi yang memiliki riwayat kredit, sedangkan Alternative Scoring dapat menjadi solusi bagi lembaga keuangan yang membutuhkan data untuk menganalisa calon debitur yang belum memiliki akses pembiayaan.

Alternative Scoring juga dapat menjadi pelengkap Credit Scoring yang sudah ada, sehingga gambaran calon debitur menjadi lebih lengkap dan akurat sebagai alat pendukung analisa.

Dengan Alternative Scoring, lembaga keuangan dapat mengedepankan sisi pengelolaan risiko dengan memanfaatkan beragam sumber data non kredit secara optimal untuk hasil data yang akurat, dan komprehensif sekaligus membuka peluang perluasan pasar.

Artikel Terbaru

...

Apa itu Credit Score?

Credit Score atau Credit Rating adalah ukuran kelayakan kredit seseorang, berupa angka numerik yang dihitung secara algoritmis berdasarkan informasi yang ada di laporan perkreditan. Credit score digunakan untuk menentukan tingkat kelayakan kredit (credit worthiness) seseorang dan kemampuannya membay

...

Informasi Perkreditan

Umumnya orang mengenal biro kredit sebagai “BI Checking Swasta” yang layanannya hanya digunakan oleh lembaga keuangan seperti bank atau multifinance dalam melakukan analisis permohonan kredit yang masuk.

...

Ketidakakuratan Data

Sesuai peraturan Bank Indonesia No. 15/1/PBI/2013 tentang Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP), dalam melakukan pengelolaan Data Kredit dan Data Lainnya, kami tidak diperbolehkan untuk mengubah Data Kredit dan/atau Data Lainnya yang kami peroleh dari dari Bank Indonesia, Lembaga Keuangan,

...

PEFINDO Score & Report

Dalam penyaluran kredit, perlu suatu kepastian pinjaman akan kembali dengan lancar. Untuk itu diperlukan analisis kredit awal yang komprehensif tentang calon debitur. Analisis dilakukan dengan menerapkan prinsip 5C yaitu: Character,..

...

3 Easy Ways to Build Credit History for College Students

If you are ready to start your own credit card, why not? Get many benefits by using credit card and be responsible to the billing. Some merchants even offer discounts for the CC owner, or even 0% interest if you shop online at certain e-Commerces...

...

More Data Better Insight

Saatnya menangkap peluang bisnis dengan dukungan data kredit yang lebih lengkap dan akurat.

widget